Equisetinae (Morfologi dan Sistem Reproduksi Equisetum hyemale)


Equisetum hyemale
adalah spesies dari genus Equisetum. Equisetum berasal dari bahasa Latin dari kata equus yang berarti kuda dan saeta yang berarti rambut tebal, sehingga tumbuhan yang termasuk genus ini disebut juga paku ekor kuda. Spesies ini umumnya tumbuh di lingkungan yang basah seperti daerah pinggiran sungai, atau daerah rawa

Kingdom:  Plantae

Divisi: Pteridophyta

Kelas: Equisetopsida

Ordo: Equisetales

Famili: Equisetaceae

Genus: Equisetum

Spesies: Equisetum hyemale

 

Morfologi Equisetum hyemale

 

        Keterangan:         

        1: Strobilus

        2: Nodus

        3: Internodus

        4: Akar rizhoma

        5: Sporangium

        6: Spora

Morfologi dari Equisetum hyemale terdiri dari batang hijau yang berongga berbuku buku, dan beruas ruas. Buku buku pada batang Equisetum ini disebut dengan nodus, sedangkan ruas disebut dengan internodus. 

- Internodus adalah segmen batang antara dua nodus. Fungsi utama internodus adalah sebagai tempat pertumbuhan batang yang memungkinkan pemanjangan vertikal. 

- Nodus adalah titik pada batang di mana daun, ranting, atau cabang muncul. Nodus juga berperan dalam reproduksi vegetatif paku ekor kuda, di mana spora dapat dihasilkan. 

- Pada ujung batang terdapat struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus yang mengandung spora. 

- Spora tersimpan pada struktur berbentuk gada yang disebut strobilus yang terletak pada ujung batang (apical). 

- Akar berupa rhizoma. Rhizoma adalah batang yang terbenam dan merayap secara mendatar, serta berbuku-buku. Bentuk akarnya serabut berliku liku berwarna coklat atau hitam. Pada buku-buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan serta tumbuh akar. Akar rhizoma berupa pertumbuhan batang yang tumbuh seperti akar secara horizontal ke bawah permukaan tanah yang berfungsi sebagai alat reproduksi.

    

Siklus Hidup Equisetum hyemale


Strobilus penting dalam siklus hidup tumbuhan paku ekor kuda untuk menghasilkan keturunan baru. Strobilus pada tumbuhan Equisetum hyemale, memiliki fungsi sebagai organ reproduksi. Strobilus adalah struktur yang berisi spora, yang merupakan sel reproduksi seksual pada tumbuhan. Ketika strobilus matang, spora dilepaskan dan dapat tumbuh menjadi gametofit jantan dan betina yang kemudian berfungsi untuk membentuk embrio baru. Tumbuhan paku ekor kuda bereproduksi dengan generasi sporofitnya. Pembelahan meiosis terjadi dalam sporangium dan akan menghasilkan spora haploid yang kemudian dilepaskan yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil. Equisetum hyemale bersifat homospora. Homospora adalah suatu pola reproduksi pada tumbuhan di mana spora yang dihasilkan memiliki morfologi yang serupa. Artinya, spora yang dihasilkan memiliki ukuran dan bentuk yang hampir identik.

Pertama, paku ekor kuda dewasa memiliki strobilus di ujung batangnya. Lalu didalam strobilus terdapat sporangium,  yakni kotak spora yang di dalamnya terdapat spora. Lalu, spora dari paku ekor kuda dewasa akan jatuh dan berkecambah, memasuki fase gametofit (terdapat anteredium dan arkegonium). Anteredium merupakan organ reproduksi jantan yang menghasilkan sel sperma, dan Anteredium ialah gametofit betina yang menghasilkan sel telur. Lalu sel sperma akan membuahj sel telur dan terjadi fertilisasi dan membentuk zigot, hingga membentuk sporofit (paku ekor kuda) muda, dan akan berkembang jadi dewasa yg nantinya akan memiliki strobilus.

Jadi, batang yang berongga dan berbuku-buku membantu Equisetum hyemale untuk beradaptasi dengan lingkungan yang lembap dan kekurangan oksigen. Hal ini dikarenakan batang yang berongga memiliki rongga udara yang dapat menyimpan udara. Selain itu, batang yang berbuku-buku juga dapat membantu Equisetum hyemale untuk menyerap oksigen dari udara melalui buku-bukunya. Daun yang kecil-kecil dan berbentuk sisik membantu Equisetum hyemale untuk mengurangi penguapan air. Hal ini dikarenakan daun yang kecil-kecil memiliki luas permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan daun yang besar. Selain itu, daun yang berbentuk sisik juga dapat mengurangi penguapan air karena permukaannya yang kasar. Sporangium yang terletak pada strobilus membantu Equisetum hyemale untuk melakukan reproduksi secara seksual. Sporangium adalah organ reproduksi Equisetum hyemale yang menghasilkan spora. Spora adalah sel reproduksi yang tidak memiliki alat gerak. Spora Equisetinae akan disebarkan oleh angin dan akan berkecambah menjadi tumbuhan Equisetinae baru.

Secara umum, ciri-ciri morfologi Equisetum hyemale telah beradaptasi dengan lingkungan dan cara hidup tumbuhan tersebut. Ciri-ciri morfologi tersebut telah membantu Equisetum hyemale untuk bertahan hidup dan berkembang biak.




Kami menyediakan forum penilaian atau feedback untuk dapat di isi oleh para pembaca, agar kami dapat mengevaluasi hasil kerja kami dan bisa menjadi bahan pembelajaran untuk kedepannya.
Silahkan di isi ya guys.. Terimakasih!  https://forms.gle/GN35fNXmARiugQsFA


 

Komentar